Sabtu, 28 Desember 2013

-yang terkenang di senja hari-



terasa hembusan angin
yang menyapa disetiap kelopak mata
terdengar aliran air yang bersenandung dengan tenangnya
dari jauh tampak nelayan
yang setia dengan sebuah sampannya
dan tak pernah lelah mencari keberadaan sang ikan
mata ini termanjakan oleh setiap
lambaian pepohonan
dengan di iringi suara bising pengguna jalan
berdiri ku diatas jembatan tua
yang terselimuti warna abu-abu
berdiri sosok dengan kaos hitam kebanggaannya
sampai terasa debar jantung yang tak nampak olehnya
dengan balutan celana jeans yang menemani disetiap langkahnya
tak lupa akan penutup kepala yang melindungi dari pembakaran sang surya
terasa asing
dan membuatku merasa miring
bayangan tubuh ini semakin nyata
bersama sang mentari yang makin redup sinarnya
pertanda kaki ini untuk bergegas kembali
senja itu hadir
dan terus menemani di setiap langkah

Jumat, 27 Desember 2013

SINGGAH



PART 1

Semua terjadi disini. sebuah jalan setapak yang awalnya bercabang dipertemukan satu persatu dalam sebuah kisah. kisah klasik dari kesederhanaan, dari perbedaan, dari kekurangan. Di sana mereka dipertemukan. Singgah dalam sebuah ikatan yang bernama persahabatan. Aku sendiri hanya secuil dari kisah mereka. Hanya sebagai pelengkap dan saksi dari perjalanan mereka. Perjalanan yang mengesankan dari sebuah kisah kehidupan mereka. Terlalu unik dan sulit dipahami oleh mereka yang kurang mempunyai jiwa kebebasan dan kepercayaan oleh orang lain.
Kisah ini hanya bersumber dari mereka yang mempunyai rasa solidaritas, dan tidak semua orang mampu memilikinya, bahkan memikirkannya. Mulai ku torehkan sedikit demi sedikit kisah ini dalam lembar pertamaku, bersama dengan secangkir kopi yang menemani kisah perjalananku. Selalu muncul inspirasi baru di sebuah warkop pinggiran jalan. Dan bersama dengan mereka inspirasi itu selalu muncul. Dari luar, mereka adalah orang-orang yang tidak terlalu penting, hidup mereka terlalu santai jika di sandarkan pada takdir.
Aku masuk dalam dunia baru. Dunia yang sulit dipahami oleh orang lain. Aku merasa terbalik dan berputar penuh dalam rotasi kehidupan. Butuh pemikiran yang seimbang untuk masuk dalam dunia mereka. Tapi ceritaku menjadi lebih menarik saat berpadu dengan degradasi warna yang mereka torehkan. Satu persatu mereka mulai singgah dan menjadi pelengkap dalam cerita yang tercoret oleh jemariku.


Selasa, 17 Desember 2013


KAWANKU
Oleh: eka nur islahiyah

Panasnya matahari
Sering membakar peluh ini
Kadang pula sakit hati
Meneteskan air mata ini
                        Tapi aku cukup kuat
Karena selalu ada
Sosok yang mengobarkan semangat
Dalam dada
Tiga tahun lalu
Sosok sepertimu bukanlah
Siapa-siapa bagiku
Bagai angina yang berhembus
Kau selalu menghampiri dan menemani
Raga yang asing ini
                        Hingga kita menjadi serangkai
Bak rantai yang yang selalu menguatkan
Satu sama lain
Sampai sepeda itu melaju dengan  cepat
Itulah sosokmu… kawan
Satu untuk semua
Semua untuk Satu
Kuat..
Tak terkalahkan
Tak terpisahkan
Oleh ruang dan masa
                        Mungkin tak akan lama
Waktu perpisahan itu menyapa
Bahkan saat maut
Menjadi penghalang
Semua itu tak akan hilang
Karena kenangan indah kita
Akan tertancap dalam sanubari kawan…!!

Sabtu, 07 Desember 2013

BANGKIT dalam KEBERANIAN



Oleh: eka nur islahiyah
Sebuah kepuasan
Sebuah kebanggaan
Terangkum dalam sebuah kenangan
Secepat sambaran kilat
                   Hari yang lalu
                   Putih abu-abu masih
                   Membalut tubuh ini
                   Batas-batas masih menghalang kebebasan
Rambu-rambu masih dipertimbangkan
Celoteh dan riang masih terasakan
Dari canda seseorang
Yang membuat kita kuat
                   Haling rintang telah kita lewati
                   Dengan perjuangan
Uluran tangan yang mebuat kita kuat
Telah berhasil mendobrak gerbang kegelapan
Kita beranjak
Dari masa lalu menuju masa depan
Hari esok telah menanti kita
Dalam belantara kehidupan
Dan hanya dengan diri kita sendiri
Kita dapat menembus cakrawala dunia

The Power of Imajination


Imajinasi adalah khayalan tingkat tinggi yang bersembunyi dalam otak manusia. Imajinasi bagaikan unsur terkecil dalam sel otak bahkan, mungkin lebih abstrak sehingga tidak mudah terlihat oleh panca indra dan tidak mudah ditangkap oleh akal dan pikiran manusia. Imajinasi itu seperti mimpi, mimpi yang tak pernah putus dan nantinya akan menjadi sebuah impian terhebat yang pernah dimiliki seorang manusia.
Berimajinasi adalah sebuah proses berpikir dengan menggunakan perasaaan dan khayalan. Sebagai acuannya adalah alam bawah sadar manusia, dalam berimajinasi sesorang akan lebih sedikit menggunakan emosinya dalam menyingkapi suatu masalah. Dengan berkhayal bisa membuat orang merasa tenang dan terbang bebas dalam angannya sendiri, mereka bebas melakukan dan memikirkan apa saja, tanpa adanya suatu hambatan. Sehingga, mereka mampu mengeluarkan ide-ide cemerlang yang kadang sulit untuk diungkapkan. Orang yang sudah menemukan imajinasi itu seperti menghirup udara segar setelah hujan, mereka akan terbawa oleh suasana yang bebas melayang.
Sebagian orang mungkin menganggap berimajinasi itu seperti orang yang tidak jelas, karena orang yang kuat imajinasinya sering terbawa dengan suatu ekspresi yang secara spontan terjadi pada dirinya sendiri. Awalnya mereka seperti diam dan melamun dengan memikirkan sesuatu tapi kemudian mereka secara spontan kadang berteriak atau melonpat dan lain sebagainya. Tapi asal kita ketahui bahwa, berpikir dengan imajinasi jauh lebih kuat dari pada pemikiran yang eksak atau pasti. Kadang orang yang suka berimajinasi mempunyai pemikiran yang luas bahkan lebih mendalam, sulit ditebak, dan tidak semua orang dapat melakukannya.
Orang yang imajinatif selalu memikirkan suatu hal yang unik, baik itu penting atau tidak tapi dalam angannya itu akan menjadi suatu hal yang menarik untuk dibayangkan. Kebanyakan orang yang imajinatif pasti memiliki jiwa berpikir yang kreatif. Mungkin mereka dengan mudah mengubah suatu hal tidak penting menjadi hal yang menarik, dari yang tidak berharga menjadi bernilai, dari barang yang murahan sampai bermutu tinggi. Semua itu tidak lepas dari imajinasi, jika sesorang mampu berimajinasi dengan baik, maka mereka akan menemukan ide-ide cemerlang yang siap diperas, dengan itu mereka akan mampu menciptakan sesuatu yang lebih kreatif dan hebat. Tapi pada kenyataannya orang-orang kita masih menonjolkan emosinya misalnya, saat menonton pertandingan sepak bola saja, kadang masih banyak suporternya yang tawuran, nonton konser music juga  masih sering terjadi tawuran antara penonton yang satu dengan yang lain, bahkan petinggi Negara yang seharusnya menjadi contoh yang baik bagi masyarakat masih saja mempunyai kurang dewasa antar sesamanya,contohnya dalam sebuah forum rapat mungkin mereka masih menggunakan emosinya ketimbang imajinasinya sehingga sikap saling menghargainya masih kurang, bahkan saat emosinya sudah melunjak sampai ada yang naik bangku, ada yang saling meludah, dan saling mengolok-olok, sungguh memalukan bagi saya.
Jika orang idonesia mampu berpikir demikian maka, Indonesia akan menjadi Negara maju bahkan menjadi gebrakan baru untuk Negara-negara diseluruh dunia.

by: eka nur islahiyah