PENGARUH
TOEFL TERHADAP PENDIDIKAN DI INDONESIA
Pendidikan adalah
pembelajaran pengetahuan, keterampilan,
dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.
Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga
memungkinkan secara otodidak. Setiap
pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau
tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap
seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan
tinggi, universitas atau magang.
Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa
pemerintah. Pada tingkat global, Pasal 13 PBB 1966 Kovenan Internasional
tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui hak setiap orang atas
pendidikan. Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai
usia tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak
dilakukan, dan sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan
home-schooling, e-learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka. (Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebas).
Saat
ini sistem pendidikan di Indonesia semakin maju dan berkembang pesat bersama teknologi
yang semakin canggih. Salah satunya, pelajaran bahasa yang di masukakan dalam sistem
belajar mengajar juga sudah lebih dari satu, mulai dari Bahasa Arab, Bahasa
Inggris, Bahasa Jepang, Bahasa Mandarin, dan lain sebagainya. Tidak seperti
zaman dahulu yang hanya difokuskan pada satu kajian bahasa, yaitu Bahasa
Indonesia. Di tingkat sekolah menengah sudah dibedakan antara kelas unggulan
atau Sekolah Berstandart Internasional (SBI) dan non-unggulan atau Reguler
Berstandart International (RSBI). Di tingkat universitas khususnya di Perguruan
Tinggi Negeri ada pula beberapa fakultas yang membedakan kelas Nasional dan
Internasional. Dari sekian banyak sistem pendidikan tersebut, rata-rata yang di
unggulkan adalah kemampuan dalam berbahasa inggris atau yang lebih di kenal
dengan TOEFL.
Test of English as a Foreign Language disingkat TOEFL adalah ujian kemampuan
berbahasa Inggris (logat Amerika) yang diperlukan untuk mendaftar masuk ke universitas di Amerika
Serikat atau
negara-negara lain di dunia. Ujian ini sangat diperlukan bagi pendaftar atau
pembicara yang bahasa ibunya bukan bahasa
Inggris. Ujian TOEFL ini diselenggarakan oleh kantor ETS (Educational Testing Service) di Amerika
Serikat untuk semua peserta tes di seluruh dunia.
Jenis tes bahasa Inggris TOEFL ini pada umumnya diperlukan
untuk persyaratan masuk kuliah pada hampir semua universitas di Amerika Serikat
dan Kanada baik untuk program undergraduate (S-1) maupun graduate (S-2 atau S-3). Hasil tes TOEFL ini
juga dipakai sebagai bahan pertimbangan mengenai kemampuan bahasa Inggris dari
calon mahasiswa yang mendaftar ke universitas di negara lain, termasuk
universitas di Eropa dan Australia. (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).
Persaingan masuk Perguruan Tinggi
Negeri (PTN) adalah fenomena nyata yang kerap terjadi di setiap tahunnya. Tes
yang di adakan oleh pihak universitas juga sangat berfariatif, mulai dari tes
tulis atau esae, tes lisan atau wawancara, dan yang tidak akan tertinggal
adalah tes TOEFL. Mengapa demikian?, apakah TOEFL sangat berpengaruh dalam
dunia pendidikan di Indonesia?, padahal mereka adalah calon mahasiswa baru yang
akan daftar kuliah di negeri sendiri, bukan ke luar negeri. Bahkan mahasiswa
yang sudah masuk dalam suatu universitas harus mampu mencapai TOEFL sekian
untuk dapat mengikuti ujian sekripsi. Bukan main!, ternyata TOEFL sudah menjadi
tolak ukur yang luar biasa dalam sistem pendidikan di Indoneia. Sangat terlihat
bahwa kedudukan Bahasa Indonesia mulai tergeser oleh bahasa lain.
TOEFL
sudah menjalar di berbagai kalangan. Mulai dari kalangan atas sampai kalangan bawah.
Zaman sekarang calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) wajib mengikuti tes TOEFL
dengan target nilai minimal 500. Lagi-lagi yang menjadi sorotan adalah Bahasa
Inggris. Namun, fakta menunjukan bahwa
kemampuan orang Indonesia dalam penerapan bahasa Indonesia masih kurang tepat,
apalagi bahasa Inggris. Rata-rata belum mampu menggunakan bahasa yang baik dan
benar sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Buktinya, tidak sedikit dari
mereka yang menyepelekan hal-hal kecil dalam penerapan Bahasa Indonesia
contohnya, pada penulisan papan nama, pemilihan dan penggunaan kata dalam
surat, kadang pula melenceng dari EYD. Itu adalah suatu perkara kecil yang
sering terlupakan dan akan menjadi salah satu kelemahan dalam pendidikan di
Indonesia.
Lantas
setelah melihat fenomena seperti itu apakah salah jika orang luar negeri yang
ingin mengenyam pendidikan di Indonesia harus melaksanakan tes bahasa Indonesia
terlebih dahulu?. Mungkin hal ini perlu dipertimbangkan oleh pihak yang
bertugas dalam sistem pendidikan di Indonesia. Cukup memprihatinkan jika hal
tersebut sangat disepelekan dan menjadi wacana belaka. Yang pasti Bahasa Indonesia
tidak kalah sulit dengan Bahasa Inggris. Salah satu opsi kongkrit, jika memang
dituntut harus melaksanakan tes TOEFL maka akan lebih tepat jika pendidikan, pengajaran,
dan pelatihan TOEFL di Indonesia lebih dioptimalkan lagi, supaya orang
Indonesia tidak terlihat goblok dalam kanca internasional.
Pendidikan itu penting. Tidak hanya
pengajaran yang kita butuhkan, tapi juga pendidikan. Karena, pada hakikatnya
pengajaran dan pendidikan adalah suatu hal yang berbeda. Dalam proses
pengajaran seorang guru hanya menyampaikan teori dan materi sesuai dengan
kurikulum yang berlaku dan hanya terbatas dalam ruang kelas. Selanjutnya, dalam
proses pendidikan seorang guru tidak hanya mengajar atau menyalurkan ilmunya
dalam ruang kelas saja tapi juga mendidik siswa sampai di luar kelas, mampu
memperhatikan kondisi dan situasi siswanya, sehingga dapat memberikan masukan
moral yang baik. Tidak hanya ilmu dan kemampuan yang dibutuhkan dalam
menghadapi persaingan dunia dimasa yang akan datang, tapi juga moral yang baik
sangat diperlukan untuk dapat mencapai suatu kepercayaan. skill atau kemampuan khusus dalam suatu bidang akan lebih menunjang
dalam mempertahankan hidup dan kehidupan pada persaingan globalisasi yang
semakin maju dan berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar